ANALISAPUBLIK.COM | Blora – Beredar video kericuhan saat pagelaran musik kembali terjadi di Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
Dalam video amatir berdurasi 0.23 detik tersebut nampak warga berhamburan. Aparat kepolisian nampak menghalau penonton menggunakan pentungan. Sempat juga ada suara tembakan ke udara.
Informasi yang wartawan peroleh, insiden tersebut terjadi di Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Blora. Belum diketahui penyebab kericuhan tersebut. Namun salah satu anggota kepolisian sempat menjadi korban akibat benturan benda tumpul. Kemungkinan sebuah batu.
Kepala Desa Prigi, Kecamatan Todanan, Blora, Jais mengaku, kericuhan tersebut memang terjadi di desanya tadi malam. Acara halal bi halal. Yang membuat rusuh orang luar desanya. Sebab warga desa setempat ada di dalam pagar.
“Penonton luar desa kerumunan terus bertengkar,” terangnya, Minggu (8/5).
Dia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun ada anggota yang terkena batu dan lecet sedikit.
“Kejadian itu saat lagu terakhir. Mau selesai,” tambahnya.
Menurutnya, acara kemarin memang tidak ada ijinnya. Karena pihak kepolisian tidak mengeluarkan ijin keramaian. Saat ini beberapa warganya juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Panitia tadi sudah dimintai keterangan di Polsek,” tambahnya.
Sebelumnya, kericuhan seperti ini di wilayah Todanan sudah bukan barang baru. Belum lama ini, juga sempat terjadi hal serupa. Tepatnya di Desa Karanganyar, Todanan, Blora.
Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah menyampaikan, menghentikan semua hiburan dalam bentuk apa pun dalam berbagai acara di wilayah Kecamatan Todanan. Penghentian ini menyusul insiden tawuran antar warga di acara hiburan musik hingga viral di media sosial.
“Kita pastikan bentuk hiburan apa pun di wilayah Todanan tidak diperbolehkan, baik orkes dangdut, solo organ maupun campur sari ditiadakan guna kamtibmas aman dan kondusif,” kata Kapolres.
Terkait kejadian di Desa Karanganyar dan Perigi, lanjut Kapolres, pihak Polres Blora telah melakukan penyelidikan terkait pengeroyokan dan pengerusakan.
“Kita masih dalami dan masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dan kepala desa dua desa tersebut di Satreskrim Polres Blora,” katanya.
Menurutnya, saat ini ada dua kegiatan di Desa Bedingin, Kecamatan Todanan malam ini langsung dihentikan. Kapolres mengumpulkan 112 personel untuk melakukan patroli bergilir di wilayah hukum Todanan.
Saat ini, Kapolres beserta jajaran Kabagops, Kanit Propam, Kasat Sabhara, Kasat Intel dan Kasat Reskrim masih berada di Kecamatan Todanan.
Langkah itu dilakukan guna memastikan kondisi di Todanan aman. Sementara terkait penganiayaan anggota Kepolisian langsung ditangani oleh Kanit Propam.
Penulis : DBS
Published : Biro Jateng