ANALISA PUBLIK COM ! Tulungagung – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan pengasapan di Desa Tapan Kecamatan Kedungwaru.
Pasalnya, Dinkes mendapat laporan bahwa ada 12 warga Desa Tapan yang terindikasi lumpuh akibat chikungunya.
Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung melalui Kabid P2, Didik Eka mengatakan, laporan itu diterima sejak hari Senin (06/06)kemarin, Pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan PSN dan pengasapan di desa tersebut.
“Kita mendapat laporan dari Puskesmas Kedungwaru bahwa ada warga Desa Tapan yang terindikasi chikungunya,” kata Didik, Kamis (09/06/2022)
Pada, Rabu (08/06) Dinkes Tulungagung melakukan penyelidikan epidemologi, dan ditemukan 12 orang positif chikungunya di dua RT.
PSN dan pengasapan dilakukan untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut. Sebab, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes egypti aedes albolitus.
“Bersama juga dengan pemberian pengobatan masal terhadap warga yang sakit tersebut,”terangnya.
Gejala chikungunya antara lain, demam, ruam merah pada kulit, nyeri sendi, nyeri lutut, pusing, mual dan jika parah alami kelumpuhan.
“Pertolongan pertama minum air putih yang banyak,” imbuhnya.
Meski demikian, belum ada laporan meninggal dunia akibat penyakit ini. Namun warga resah, sebab penyakit ini bisa sebabkan kelumpuhan sementara.
Kepala Dusun Melikan Desa Tapan, Lantur Giyono menyebut, jumlah warga yang terkena chikungunya terus bertambah.
Hari ini waktu dilakukan pengasapan bertambah 4 orang lagi,”ungkapnya.
Sehingga total warga yang terkena chikungunya berjumlah 16 orang. Menurut Lantur Giyono kondisi ini dimungkinkan terus bertambah, sebab warga enggan lapor dan menganggap sakit biasa.” terangnya.
Warga yang terkena chikungunya dilakukan perawatan di rumahnya masing-masing, nanti petugas dari Dinkes yang akan mendatangi rumah warga untuk melakukan pengobatan dan perawatan.”pungkasnya.
( Endi S )