ANALISAPUBLIK.COM | Blora – Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Kendeng Selatan menargetkan 1.600 Sambungan Rumah (SR) melalui Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) pada tahun 2023.
Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto mengatakan bahwa wacana penghapusan daya listrik 450 VA tidak berpengaruh terhadap program BPBL. Bahkan tahun 2023, pihaknya mendapat kuota 1.600 SR untuk tiga Kabupaten, yakni Blora, Rembang dan Grobogan.
“Kami belum menerima surat resmi dari Kementerian ESDM, sehingga informasi tersebut tidak benar. Tahun 2023 masih berlanjut dengan kuota untuk 3 kabupaten, tetap 1.600 SR,” ungkapnya, Jum’at (16/09).
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk pemerataan akses listrik yang diukur dari rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik. Selain itu, program ini bertujuan untuk membantu proses belajar anak-anak pada malam hari, tersedianya akses informasi dan hiburan melalui pemanfaatan listrik untuk media elektronik, serta meningkatkan taraf kehidupan dengan memanfaatkan listrik untuk kegiatan ekonomi produktif.
Masyarakat bisa mengikuti program gratis ini dengan syarat harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dulunya disebut Basis Data Terpadu (BDT).
“Caranya dengan mendaftar melalui desa dengan mengirimkan nama NIK dan alamat dikirim ke cabang Dinas ESDM wilayah Kendeng Selatan. Data tersebut akan diverval di PLN. Setelah lolos verval, NIK yang masuk BDT dilengkapi fotocopi KTP dan KK serta foto rumah. NIK tersebut nantinya dimasukkan ke pengajuan penerima listrik murah untuk APBD perubahan 2023 atau APBD murni 2024,” jelas Teguh.
Pada tahun 2022 ini, Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan mendapat kuota sebanyak 1.675 SR yang terbagi di tiga kabupaten.
“Rembang ada 659 SR yang akan dipasang, ditambah 75 dari intervensi PKE (Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim). Blora ada 653 SR dan Grobogan 288 SR,” tandas Teguh. (*)
Editor : Jay