Disangka Boneka, Warga Buluroto Blora Digegerkan Penemuan Bayi di Saluran Irigasi

ANALISAPUBLIK.COM | Blora – Seorang bayi yang tidak diketahui identitasnya ditemukan tewas di irigasi persawahan. Polisi menyebut bayi tersebut baru lahir dan masih ada tali pusarnya.

“Benar pada hari Selasa tanggal 4 April 2023 ditemukan seorang mayat bayi yang ikut aliran di sungai kecil,” ucap KBO Satreskrim Polres Blora, Iptu Suhari kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).

Bayi yang tidak diketahui identitasnya ditemukan oleh warga di Dukuh Pojok, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Suhari mengatakan bahwa bayi yang ditemukan di aliran air untuk persawahan ini diketahui pertama kali oleh anak-anak yang sedang asik mencari ikan. Awalnya disangka hanyalah sebuah boneka, namun setelah dicek ternyata bayi.

“Diketahui oleh anak-anak yang mencari ikan. Awalnya dikira boneka setelah dicek ternyata bukan boneka, ternyata bayi,” jelasnya.

Dia menyebut usia bayi naas ini bisa dihitung hari. Bayi laki-laki ini diperkirakan baru berusia 2 hari dan masih ada tali pusarnya.

“Perkiraan usia bayi kurang lebih dua harian atau satu harian. Masih ada tali pusarnya. Jenis kelamin laki laki,” ucap Suhari.

Bayi bernasib malang ini kemudian dievakuasi dan dilarikan ke salah satu rumah sakit yang berada di Blora.

“Sekarang dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengecekan, untuk mengetahui penyebab kematian bayi,” jelasnya.

Seorang saksi mata, Sri Murdiati mengungkapkan awal muka penemuan bayi tersebut. Bayi itu ditemukan oleh anak-anak yang sedang mencari ikan yang melihat bayi dengan kondisi berada di air. Bayi tersebut terlihat pucat, tali pusarnya tersangkut di paralon.

“Tidak tahu asal-mulanya, tiba-tiba di situ. Tadi ada anak kecil yang cari ikan tiba-tiba bilang, _mbak ada bayi ada bayi-, terus saya lihat bayi atau boneka, ternyata bayi,” bebernya.

Setelah memastikan bahwa itu bayi, Sri kemudian meminta bantuan kepada warga dan kepala Dusun. Kemudian peristiwa ini dilaporkan kepada pihak kepolisian.

“Saya lihat kayaknya baru 2 harian, rambutnya juga kayak rambut bayi, belum bau busuk. Bayinya warnanya putih. Pas ditemukan ada sampah didekat bayi itu. Ari-ari (tali pusat) masih ada dan tersangkut di paralon. Terus bayi diangkat oleh pak kamituwo (kadus) pake karung karena tidak ada yang berani,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *